ELIM
“SAMPAIKAN APA YANG ENGKAU LAKUKAN
DAN LAKUKAN APA YANG ENGKAU SAMPAIKAN”
Saya ada beberapa pertimbangan, mengapa di Group ELIM ini koq tidak ada peraturannya.
* GROUP ELIM ini ibarat Rumah tempat berkumpul, coba Anda bayangkan
ketika Anda berkunjung ...kerumah teman Anda, masakan teman Anda
berkata: Maaf baca dulu pertaturan didalam rumahku, seperti ini.
Rasanya kurang etis, sekalipun tidak ada peraturan yang ditulis, tetapi
sesungguhnya ada peraturan yang tidak tertulis. Misalnya Anda tidak
bisa masuk kekamar tidur pemilik rumah, dan membuka lemari pakaiannya.
* Dan di Group ELIM ini saya mengundang orang-orang yang sudah
mengerti peraturan, bahkan hafal Alkitab, hukum Taurat, mengetahui
bahkan mengajarkan peringatan dari Tuhan Yesus sendiri, bahkan sudah
dipimpin Roh Kudus, juga bukan orang sembarang, punya jabatan baik
dibidang sekuler maupun dibidang rohani.
Saya berpikir bahwa
teman-teman di GROUP ELIM sudah “TAHU” bahkan sudah mengajarkan kepada
banyak orang, tentang peraturan tata karma, hidup kudus, mengasihi,
menegor dll.
* Nah justru di group ELIM ini, bisakah kita semua melakukan apa yang kita ketahui dan kita ajarkan.
“SAMPAIKAN APA YANG ENGKAU LAKUKAN DAN LAKUKAN APA YANG ENGKAU SAMPAIKAN”
INI HUKUM YANG TIDAK TERTULIS UNTUK KITA SEMUA DIDALAM GROUP “ELIM” INI.
* Tidak ada gunanya saya membuat peraturan, tetapi untuk dilanggar,
karena perlu Anda ketahui bahwa teman-teman yang ada di Group ELIM ini,
beberapa diantara mereka sudah berjumpa bahkan sudah berdebat diluar
dari Group ELIM, ya dengan model seperti ini.
Tuhan sendiri membuat peraturan hukum Taurat, orang Israel tetap melanggar!
* Dan hukum itu sudah ditaruh oleh Tuhan dalam hati mereka Ibr 8:10-11
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu
itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal
budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi
Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan
mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan:
Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
* Justru dalam Group ELIM tempat kita berlatih untuk menguasai
diri sendiri, bagaimana ketika kita dihina, dicaci maki, dan pandangan
kita tidak dihiraukan, bagaimana respon kita?
Kristus sudah
member contoh kepada kita, bagaimana DIA bertindak ketika di hina,
dicaci maki, dan dikhianati, bukankah DIA bisa menghukum saat itu juga?
Tetapi tidak dilakukanNYA bukan?
* Kebanyakan kita disini mencontoh Kristus marah kepada orang Farisi, dengan mengatakan: hai kamu keturunan ular beludak.
Tetapi kita semua tidak belajar, dalam kapasitas apa kita bisa
mengatakan orang lain sebagai ular beludak, seperti Kristus, tidak
ingatkah kita, ketika Kristus mengatakan kepada orang banyak itu, siapa
yang merasa tidak berdosa, silahkan melempar batu lebih dahulu.
* Kalau kita merasa sudah tidak berdosa, silahkan umpat saudara
kita seperti Kristus marah kepada orang Farisi, dengan mengatakan
keturunan ular beludak.
Jadi selama kita masih berdosa janganlah menambah dengan dosa lagi dengan mencaci maki orang lain.
* Paulus berkata, kalau kebenaranmu sempurna, aku baru akan menghakimi mereka yang berdosa.
2Kor 10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna
* Kalau kita mau menegur, atau meluruskan Paulus menyarankan dengan bijaksana dan penuh dengan kesabaran.
* Salah satu kelemahan didalam berdiskusi adalah terlalu cepat
menjawab, padahal Alkitab mengajarkan cepat mendengar, lambat berbicara.
Sehingga ketika komen, tidak pada inti permasalahan, sehingga OOT, mari
kita belajar jangan berasumsi, dan membaca status atau komen dengan
perlahan, dan dipahami kemudian baru dituliskan komen berikutnya.
* Contoh ketika saya menuliskan Analogi HONDA, tidak bisa sampai apa yang saya maksudkan dalam analogi itu, disebabkan:
* Karena saya tidak pandai menuliskan analogi itu, sehingga maksud
saya tidak terwakilkan dalam tulisan saya tersebut. Atau analoginya
kurang tepat.
* Bisa juga yang membaca analogi tersebut
terlalu cepat dan berasumsi sehingga menyimpulkan hal yang salah, tidak
menangkap apa yang dimaksudkan.
* Masih banyak kemungkinan
yang lain, berarti itu menandakan bahwa kita semua belum sempurna , dan
juga masih belum bisa membaca atau menuliskan dengan benar.
* Menyadari realita ini, berdiskusi, berdialog, ngobrol, pakai rumus “SERSAN” serius tapi santai.
* Kalau belum sepaham tidak ada titik temu, ya di sepakati untuk
tidak sepakat sementara, sampai di temukan sanggahan berikutnya.
MOTTO di GROUP “ELIM”
“SAMPAIKAN APA YANG ENGKAU LAKUKAN DAN LAKUKAN APA YANG ENGKAU SAMPAIKAN"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar